Home » » Refleksi Dalam Pembelajaran

Refleksi Dalam Pembelajaran

A.  Konsep Refleksi Pembelajaran 

Seorang guru yang baik selalu berusaha untuk menghubungkan antara pengalaman yang telah diperoleh dalam pembelajaran dengan makna pengalaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, lembaga dan perkembangan pengetahuan ke masa depan.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menguatkan atau menghadirkan kesadaran hubungan pengalaman dan makna tersebut yakni melalui kegiatan refleksi pembelajaran (Denton, 2009: 1).

Refleksi pembelajaran penting bagi peserta didik karena memiliki fungsi untuk melihat kembali berbagai pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari, sebagai dasar untuk peningkatan dan pendalaman belajar. Realitanya belum semuanya guru konsisten memberikan  refleksi pembelajaran dengan berbagai alasan.

Refleksi dalam pembelajaran menjadi ruang yang memberi kesempatan peserta didik untuk memutar ulang memori perjalanan pembelajaran yang telah mereka lalui (Chang, 2019: 95)

Ada beberapa konsep refleksi menurut para ahli, pertama refleksi adalah kegiatan menempatkan sebuah proses pembelajaran untuk dilihat dan disajikan kembali dalam diskusi dengan tujuan melihat sajian pembelajaran tersebut secara lebih detail.

Kedua, refleksi dapat bermakna sebagai manfaat yang ditemukan dari tujuan tersirat sebuah penelitian. Ketiga, refleksi dapat bermakna proses mental yang rumit untuk memikirkan solusi yang belum pasti dari suatu masalah (Moon, 1999: 4).

Baca juga: Memahami AKM dan SK

Dari tiga pendapat di atas dapat kita artikan  bahwa refleksi merupakan sebuah kegiatan mengkaji kembali berbagai tindakan yang telah dilakukan agar dapat melihat secara detil berbagai masalah yang ada sehingga dapat dilakukan pemecahan masalah dan perbaikan tindakan di masa yang akan datang.

B. Tujuan Pemberian Refleksi 

Refleksi pembelajaran umumnya dilakukan pada akhir tahapan pembelajaran. Refleksi pembelajaran dilakukan bersama antara guru dan peserta didik. Jika dalam proses pembelajaran menghadirkan observer misalnya kepala sekolah atau guru lain, maka refleksi pembelajaran dapat dilakukan dengan melibatkan pihak-pihak tersebut.

Kegiatan refleksi dalam pembelajaran memiliki beberapa tujuan penting, yaitu:
  1. Untuk mendapatkan gambaran mengenai pencapaian peserta didik dalam pembelajaran. 
  2. Untuk mendapatkan gambaran mengenai berbagai hal yang mendukung maupun menghambat peserta didik dalam belajar. 
  3. Untuk menggali pendapat peserta didik mengenai minatnya terhadap pembelajaran. 
  4. Untuk melatih peserta didik berani melakukan evaluasi terhadap dirinya. 
  5. Untuk menyerap aspirasi peserta didik mengenai kebutuhan dan keinginan mereka dalam pembelajaran. 
  6. Untuk mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan guru dalam mengelola pembelajaran. 
  7. Untuk mengidentifikasi kekurangan atau kelemahan guru dalam penyajian materi dan penguasaan kelas. 
C. Manfaat Refleksi Pembelajaran 

Manfaat refleksi dalam pembelajaran dapat dilihat dari sisi peserta didik maupun guru seperti :
  1. Bagi peserta didik, kegiatan refleksi bermanfaat menyalurkan ide, gagasan, dan pendapat, kepada guru dan memberikan kesan atas proses pembelajaran yang baru saja dialami; 
  2. Bagi guru, kegiatan refleksi bermanfaat sebagai sarana mengamati kelas untuk memetakan dan memahami karakter dan daya saing peserta didik sehingga memudahkan pada saat membagi kelompok, menetapkan keluasan dan kedalaman materi, memodifikasi pembelajara, dan melakukan evaluasi pembelajaran.
D. Fungsi Refleksi Pembelajaran 

Refleksi digunakan untuk membangun kedalaman pengetahuan dan makna, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang-orang yang sedang berlatih menjadi praktisi profesional (McIntosh, 2010: i).
Berdasarkan beberapa pandangan di atas, refleksi pembelajaran memiliki fungsi sebagai berikut.
  1. Menstransformasikan pengalaman menjadi pengetahuan. Dalam proses pembelajaran, berbagai pengalaman dalam belajar akan terbentuk menjadi pengetahuan yang bermakna manakala guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap pengalaman tersebut; 
  2. Mengendalikan/menjadi alat kontrol kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran. Dengan refleksi, berbagai aspek pembelaajran yang masih kurang baik dapat diperbaik sesuai dengan pendapat dari peserta didik; 
  3. Mengevaluasi kemajuan peserta didik melalui penilaian mereka terhadap diri mereka sendiri; 
  4. Mengembangkan kemampuan afeksi peserta didik dalam hal penerimaan diri atas pencapaian dalam pembelajaran; 
  5. Membantu mengembangkan pemahaman dalam penggunaan pengalaman peserta didik sebagai bahan pelajaran tanpa meninggalkan konteks belajar itu sendiri. 
E. Prinsip Refleksi  Dalam Pembelajaran 

Dalam konteks kegiatan pembelajaran, refleksi pembelajaran hendaknya  dilakukan dengan memperhatikan prinsip yaitu:
  1. Berorientasi peningkatan kualitas. Artinya refleksi pembelajaran didasarkan pada kesadaran untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. 
  2. Kebebasan/kemerdekaan. Artinya setiap elemen proses pembelajaran baik guru maupun peserta didik diberi kebebasan memberikan penilaian/pendapat sebagai respon atas pembelajaran. Tidak diperkenankan ada unsur paksaan atau intimidasi dalam proses refleksi. 
  3. Kritis. Refleksi pembelajaran dilakukan dengan didasarkan pada pertanyaan kritis agar diperoleh penilaian yang kritis dan dapat dirumuskan solusi permasalahan yang praktis. 
  4. Jujur. Refleksi pembelajaran hendaknya didasarkan pada penilaian yang jujur agar diperoleh hasil refleksi valid dan dapat dijadikan dasar perbaikan. 
  5. Menyeluruh. Refleksi pembelajaran seyogyanya dilakukan untuk melihat secara keseluruhan proses pembelajaran, dan dapat dilakukan dalam proses maupun di akhir proses pembelajaran. 
  6. Berkelanjutan. Hasil dari reflelsi pembelajaran hendaknya menjadi dasar melakukan tindak lanjut perbaikan, dan benar-benar diterapkan dalam proses pembelajaran selanjutnya. 

F. Jenis dan Refleksi Pembelajaran 

Ditinjau  dari pelaksanaan pembelajaran maka ada dua jenis pemberian refleksi  yaitu (1) refleksi in action (pada saat tindakan berlangsung), dan (2) refleksi on action (refleksi setelah tindakan selesai dilakukan).

1. Refleksi saat pembelajaran (reflect in action)

Refleksi pada saat pembelajaran adalah kebiasan untuk mengamati perihal bagiamana kita berpikir pada saat proses tindakan berlangsung dan menyesuaikan pemikiran kita pada kebutuhan perubahan yang coba kita raih.

Refleksi pada saat pembelajaran adalah pengelolaan pendekatan refleksi yang real time yang digunakan untuk menganalisis situasi, menganalisis kesesuaian rencana awal dengan situasi saat tindakan, dan ciri model mental dalam menanggapi masalah yang dihadapi.

Dalam konteks pembelajaran, reflect in action adalah proses memikirkan dengan segera suatu ketidaksesuaian atau permasalahan yang ditemui pada saat pembelajaran berlangsung, untuk segera dapat merespon dengan langkah perbaikan.

Secara sederhana langkah reflect in action tersebut tersusun dalam urutan:
(1) mempertimbangkan situasi,
(2) berpikir kritis untuk memetakan alternatif tindakan yang mungkin dapat diambil,
(3) memutuskan tindakan apa yang harus diambil, dan
(4) segera melakukan tindakan tersebut.

2. Refleksi setelah pembelajaran (reflect on action)

Refleksi setelah tindakan (reflect on action) adalah refleksi yang dilakukan setelah tindakan pembelajaranb selesai. Di dalamnya terdapat aktivitas rekonstruksi pengalaman, berdasarkan apa yang bisa kita ingat tentang tindakan tersebut.

Refleksi setelah tindakan adalah upaya melangkah kembali kepada pengalaman lampau, mengeksplorasi ingatan, merinci berbagai hal yang dapat diingat, mengatur elemen-elemen peristiwa dalam memori ingatan yang terpisah-pisah dengan tujuan memahami apa yang terjadi dan mengambil pelajaran

Dalam konteks pembelajaran, reflect on action dilakukan guru setelah proses pembelajaran selesai. Kegiatan refleksi tersebut dapat dilakukan di kelas yang dipimpin oleh guru dengan melibatkan peserta didik.

Refleksi ini digunakan untuk melihat ketercapaian proses pembelajaran dan keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran.

Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan langkah-langkah yaitu:
(1) memikirkan kembali situasi pembelajaran,
(2) melakukan diskusi,
(3) memikirkan perubahan apa yang dibutuhkan untuk pembelajaran berikutnya, dan
(4) menulis jurnal reflektif

G. Pelaksanaan Refleksi Pembelajaran

Dalam pembelajaran guru perlu mempersiapkan pelaksanaan refleksi .Gru merupakan fasilitator refleksi, oleh karena itu idealnya guru menyiapkan agenda refleksi, menyediakan ruang dan waktu pelaksanaan refleksi apakah in action atau on action.

Oleh karena itu guru harus menyiapkan perencanaan refleksi, mencatat proses dan hasilnya, membimbing proses refleksi dan melaksanakan refleksi dengan mekanisme yang jelas serta runtut.

Refleksi akan berjalan baik jika guru menyiapkan penugasan refleksi yang menuntut peserta didik mengintegrasikan apa yang baru dipelajari dengan apa yang dipelajari sebelumnya, menuntut pelibatan proses berpikir, serta membutuhkan evaluasi.

1. Aktivitas dalam refleksi saat pembelajaran (reflect in action)

Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan saat menerapkan reflect in action dalam pembelajaran

a. Berhenti Sejenak.
Di antara tahapan proses pembelajaran guru dapat berhenti sejenak untuk memikirkan apakah langkah demi langkah atau pengelolaan tahapan pembelajaran sudah sesuai dengan situasi dan kondisi kelas saat itu.

b. Menatap peserta didik.
Refleksi dapat dilakukan dengan menjadikan tatapan peserta didik sebagai cermin bagi diri guru. Guru dapat bercermin melihat dirinya, menilai dirinya dengan cara menatap mata para peserta didiknya. Ajukan pertanyaan seperti :

Apakah para peserta didik tertarik pada pembelajaran saya?

Apakah peserta didik tertarik dengan penjelasan saya?

Apakah mereka tertarik dengan media yang saya gunakan?

Apakah mereka memperhatikan hanya karena takut karena otoritas saya sebagai guru?

Dengan berbagai pertanyaan kritis tersebut guru dapat segera melihat dirinya, menyadari apa yang sebenarnya terjadi dan merespon dengan tindakan lanjutan.

c. Bertanya pada peserta didik.
Di antara tahapan pembelajaran, guru dapat melakukan komunikasi verbal dengan menanyakan kepada peserta didik
Apakah mereka sudah memahaminya?

Bagian mana yang sudah dimengerti?

Bagian mana yang belum dipahami?

Apakah perlu diulangi?

Apakah pembelajran bisa dilanjutkan?

Pertanyaan dapat dimulai untuk seluruh kelas, kemudian dilanjutkan pada individu-individu peserta didik yang dipilih secara acak.

2. Aktivitas dalam refleksi setelah pembelajaran (reflect on action)

Refleksi setelah pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya

a. Diskusi reflektif
Langkah awal diskusi dalam refleksi setelah pembelajaran dapat dimulai dari guru memberikan sebuah pengantar refleksi yang berisi deskripsi kegiatan belajar yang baru saja selesai dilakukan.

Setelah itu guru dapat memulai dengan bertanya kepada peserta didik mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan pembelajaran yang telah dilalui.

Terry Heick (2018) memberikan contoh setidaknya ada 8 pertanyaan pemicu bagi peserta didik untuk memikirkan merefleksi pembelajaran yang telah dilalui, yaitu:

(1) Apa yang membuat kamu tertarik dengan pelajaran hari ini?

(2) Hal penting apakah yang kamu pelajari hari ini?

(3) Apa yang ingin kamu pelajari lebih jauh dari materi yang telah dipelajari hari ini?

(4) Bagian pelajaran mana yang membuatmu paling merasa kreatif hari ini

b. Mengisi kartu indeks
Refleksi dengan mengisi kartu indeks adalah bentuk refleksi setelah pembelajaran yang menggunakan komunikasi verbal tertulis.

Langkahnya dapat dilakukan pada saat akhir pembelajaran guru membagikan kartu posit (tempel) dengan dua warna yang berbeda, misalnya merah dan hijau.

Kartu warna merah untuk menuliskan berbagai hal yang kurang baik yang dirasakan siswa dan kartu warna hijau untuk menuliskan berbagai hal dianggap baik dalam pembelajaran.

Selanjutnya guru menyiapkan kertas plano yang ditempel di papan tulis dengan membagi kertas menjadi dua kolom, kolom sebelah kiri untuk menempelkan kartu warna merah dan kolom sebelah kanan untuk menempelkan kartu warna hijau.

Dari berbagai pendapat yang tertulis dan tertempel pada kartu tersebut guru selanjutnya dapat membacakan beberapa di kelas dan mengulas bersama siswa.

c. Menulis surat 
Refleksi setelah pembelajaran dapat juga dengan cara menulis surat dimana guru meminta siswa membuat surat yang berisi berbagai kesan dan pesan dari siswa kepada guru berkaitan dengan pembelajaran hari ini dan yang diharapkan pada pembelajran yang akan datang.

Moon (1999) menawarkan bentuk kegiatan yang dapat dilakukan dalam kegiatan menulis surat untuk refleksi setelah pembelajaran yaitu:
  • Guru membagikan secarik kertas kepada siswa sebagai instrumen refleksi 
  • Siswa menuliskan identitasnya
  • Siswa mengawali dengan menuliskan ucapan terima kasih dan penghargaan terhadap perjuangan dan usaha guru dalam mengajar mereka;
  • Siswa menuangkan kesan-kesan yang dirasakan selama mengikuti pembelajaran dalam rangkaian kata yang singkat, jelas, dan padat dengan penuh kejujuran dan keterbukaan;
  • Siswa menuangkan pesan-pesan positif kepada gurunya;
  • Siswa mengutarakan harapan, keinginan, dan kebutuhan baik yang telah tercapai atau belum selama proses pembelajaran;
  • Siswa menambahkan catatan privasi di bagian penutup agar guru dapat mengetahui apakah hasil refleksi tersebut boleh dipublikasikan atau tidak;
  • Siswa mengumpulkan instrumen refleksi;
  • Guru membaca hasil refleksi, melakukan evaluasi, menindaklanjuti, dan melaksanakan refleksi tahap berikutnya
d. Mengisi angket (kuisioner)
Refleksi setelah pembelajaran dapat dilakukan guru menggunakan metode angket atau kuisioner. Kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam melaksanakan model refleksi ini antara lain:
  • Menyiapkan Angket/Kuisioner. 
  • Membagikan Angket/kuisioner. 
  • Menganalisis Angket/kuisioner. 
Hasil pengisian angket selanjutnya dikumpulkan oleh guru dan dianalisis menggunakan instrumen analisis yang sudah ditentukan oleh guru. Hasil analisis angket menjadi rekomendasi untuk melakukan proses perbaikan pembelajaran

Dari uraian  di atas, sebagai guru profesional sangat penting memberikan  refleksi pembelajaran. Refleksi dapat diberkan pada saat pembelajaran berlangsung atau diakhir pembelajaran dimana materi telah selesai disajikan.

Dalam pemberian refleksi pembelajaran guru harus memiliki kepekaan dalam melihat situasi peserta didik sehingga dapat mencapai tujuan refleksi yang diharapkan.


Bahan Bacaan:

Modul Pembelajaran Dalam Bimbingan PPL
Permendikbud No. 22 Tahun 2016












0 komentar:

Post a Comment