Home » » 5 Metode Terbaik Dalam Pembelajaran PJJ Luring

5 Metode Terbaik Dalam Pembelajaran PJJ Luring

Saat ini sebagian besar sekolah di Indonesia masih melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk melayani hak peserta didik . Alternatif ini diambil sesuai dengan kondisi masa pandemi covid-19 yang tak kunjung reda, bahkan beberapa daerah yang semula zona hijau dan kuning berubah menjadi zona orange dan merah atau sebaliknya.

Baca juga: 5 Metode Terbaik Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Pola Daring 

Pembelajaran jarak jauh (PJJ)  dilakukan guru dengan tiga pola yaitu: luring, daring dan kombinasi. Agar pembelajaran yang dilakukannya efektif maka guru dituntut mampu memilih dan  mengimplementasikan metode pembelajaran yang terbaik, sehingga tujuan yang diharapkan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai.

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) pola luring , selain metode pembelajaran harus dibantu dengan bahan yang digunakan seperti modul, diktat, hand out, lembar kerja peserta didik (LKPD) , ringkasan materi dan lain-lain.

Berikut ini ada 5 Metode pembelajaran jarak jauh (PJJ)  dengan pola luring (luar jaringan) yang paling populer/terbaik  yang dapat dimanfaatkan  guru yaitu:   

1. Metode Pemberian Tugas (Resitasi)

Metode resitasi sering disebut metode pekerjaan rumah (PR), yaitu cara mengajar yang dilakukan guru dengan cara memberikan tugas khusus kepada peserta didik untuk dikerjakan di saat  pembelajaran atau  diluar jam jam pelajaran.

Peserta didik dapat mengerjakan tugas, dirumah, diluar rumah dan hasil pekerjaan tugas tersebut harus dipertanggungjawabkan dengan cara mengirimkan tugas melalui WA , email, blog atau mengantarkan ke sekolah.

Tugas yang diberikan guru ke peserta didik harus direncanakan dengan baik dari segi materi, waktu mengerjakan, jumlah tugas, tingkat kesulitan dan penilaian

a. Beberapa keunggulan metode pemberian tugas seperti:
  • Peserta didik terbiasa mengisi waktunya dengan hal-hal yang konstruktif
  • Memupuk rasa tanggungjawab dan harga diri atas segala tugas yang dikerjakan.
  • Melatih peserta didik berfikir kritis, tekun, giat dan rajin belajar
  • Pengetahuan yang diperoleh dari hasil belajar akan lebih mendalam dan lama tersimpan dalam ingatan.
b. Kelemahan metode resitasi yang perlu  diminimalisir seperti: 
  • Tidak jarang tugas yang diselesaikan dengan cara meniru atau minta pertolongan orang lain, sehingga anak tersebut tidak mengalama peristiwa belajar yang berrarti. 
  • Karena perbedaan individual peserta didik sehingga tugas yang diberikan secara umum mungkin beberapa orang merasa kesulitan, sedangkan yang lain merasa mudah.
  • Apabila tugas ini diberikan terlalu sering dan tanpa pertimbangan jumlah dan tingkat kesukarannya maka  dapat menimbulkan ketegangan atau stres
c. Langkah  merumuskan tugas yang baik
  • Rumuskan tujuan pembelajaran atau target  yang hendak dicapai dari pemberian tugas.
  • Rencanakanlah tugas sesuai dengan target yang dicapai sehingga tidak terlalu banyak dan dengan mengerjakan tugas tersebut tujuan pembelajaran diharapkan tercapai.
  • Tugas yang diberikan terhadap peserta didik harus jelas dan peserta didik  harus mengerti cara mengerjakan tugas.
  • Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan tugas harus cukup
  • Guru perlu mempersiapkan cara pengawasan yang sistematis dan efektif, sehingga mendorong peserta didik bekerja dengan jujur dan sungguh-sungguh.
  • Bentuk dan jenis tugas yang diberikan kepada peserta didik hendaknya bersifat menarik minat, sesuai dengan tingkat perkembangan, dapat merangsang untuk berusaha sendiri menyelesaikan tugas, bersifat praktis dan konstektual dan bernilai ilmiah. 
2. Metode Latihan Siap (Drill)

Metode latihan siap ialah cara mengajar yang dilakukan oleh guru dengan jalan melatih ketangkasan atau keterampilan peserta didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan.

Metode ini dikemukakan oleh Herbart yang terkenal dengan asosiasi yang berpendapat bahwa dengan mengulang-ulang pelajaran akan memperkuat tanggapan dan ingatan para peserta didik.

Metode latihan siap (drill) tepat digunakan:
  •  Untuk melatih ulang pelajaran yang telah diberikan atau sedang berlangsung .
  •  Apabila guru ingin memperkuat daya ingatan dan tangkapan peserta didik terhadap pelajaran. 
a. Kebaikan atau kekuatan  metode latihan siap (drill)
  • Dengan metode drill peserta didik dalam waktu relativ singkat peserta didik segera memperoleh penguasaan dan keterampilan yang diharapkan
  • Peserta didik memiliki sejumlah besar pengetahuan siap
  • Peserta didik terlatih belajar rutin dan disiplin
b. Kelemahan Metode latihan Siap
  • Daya kreativitas peserta didik dan minatnya kurang berkembang
  • Penyesuaian peserta didik terhadap lingkungan menjadi statis
  • Membentuk belajar peserta didik yang mekanis, otomatis dan kaku
  • Membentuk pengetahuan yang bersifat rutin
c. Cara mempersiapkan metode latihan siap
  • Rumuskan tujuan yang ingin dicapai
  • Pertimbangkan KD yang tepat digunakan dengan metode dril
  • Waktu latihan harus dipertimbangkan sehingga tidak meresahkan peserta didik dan membuat bosan
  • Latihan yang diberikan harus memberikan arti dan tujuan yang lebih luas
  • Proses latihan hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga benar-benar b ersifat menarik , dan dapat menimbulkan motivasi belajar. 
3. MetodePemecahan Masalah  (Problem solving)

Metode pemecahan masalah ialah cara mengajar yang dilakukan dengan jalan melatih peserta didik menghadapi berbagai masalah untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.

Baca juga: Penilaian Dalam Pembelajaran Jarak Jauh

a. Kekuatan metode pemecahan masalah :
  • Dengan metode pemecahan masalah peserta didik menjadi lebih aktif, bersemangat dan berdaya guna
  • Merupakan latihan berfikir ilmiah dalam menghadapi sesuatu masalah apa saja.
  • Menumbuhkan sikap obyektif, percaya pada diri sendiri , kesungguhan , keberanian serta rasa tanggungjawab mengatasi permasalahan yang dihadapi.
b. Kelemahan metode pemecahan masalah
  • Sulit menentukan alternatif permasalahan yang tepat untuk diajukan sesuai kemampuan anak, sebab untuk memecahkan suatu masalah diperlukan pemikiran yang sistematis dan logis.
  • Apabila problema yang diajukan terlalu berat , peserta didik dapat merasa putus asa atau merasa rendah diri
  • Guru mengalami kesulitan dalam mengevaluasi secara tepat proses pemecahan masalah yang dilakukan peserta didik.
c. Cara mempersiapkan pemecahan masalah yang efektif.
  • Problema yang diajukan hendaknya benar-benar sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik
  • Peserta didik hendaknya terlebih dahulu diberikan penjelasan-penjelasan tentang maksud dan tujuan serta cara-cara memecahkan masalah
  • Maslah yang dipecahkan peserta didik hendaknya masalah yang actual, dan konstektual.
  • Perlu pertimbangan kecukupan waktu yang digunakan untuk memecahkan masalah  yang diberikan.
d. Langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah
  • Memahami masalah yang akan diselesaikan, maka perlu merumuskan masalah dengan teliti
  • Mengumpulkan keterangan atau data
  • Merumuskan hipotesis atau jawabn yang mungkin memberikan penyelesaian
  • Menilai hipotesis
  • Mengadakan test atau ekspermen
  • Membuat kesimpulan
  • Dari penjelasan di atas menggunakan metode pemecahan masalah berarti menggunakan metode ilmiah, berfikir lebih sistematis, lebih logis, lebih teratur dan lebih teliti.
4. Metode Proyek (Unit)

Metode proyek ialah cara mengajar yang dilakukan dengan cara menggabungkan (mengorganisisr) bahan pelajaran dengan aspek-aspek kehidupan masyarakat sedemikian rupa, sehingga merupakan kesatuan yang dapat memenuhi  prinsip-prinsip didaktik .

a. Kebaikan metode proyek
  • Mendekatkan kehidupan peserta didik dengan kehidupan dimasyarakat
  • Melatih sikap tanggungjawab terhadap persoalan disekitar atau masyarakat
  • Merubah keadaan statis menjadi dinamis
  • Dapat mengembangkan bakat individual peserta didikan
b. Kelemahan metode proyek yang perlu diminimalisir :
  • Tidak tertata urutan yang sistematis dalam proyek
  • Banyak memerlaukan waktu dan alat yang dibutuhkan
  • Metode ini memerlukan perencanaan yang teliti
c. Cara mempersiapkan
  • Rumuskan proyek dengan jelas, dan peserta didik diberi pengertian tentang proyek.
  • Rencanakan bahan/alat serta keperluan lain dalam proyek.
  • Tetapkan aturan penyampaian progress report
 5. Metode Penemuan (Discovery)

Metode penemuan (discovery) adalah proses mental dimana peserta didik mampu mengasimilasi sesuatu komnsep dan prinsip. Proses mental yang dimaksud adalah kegiatan peserta didik dalam mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya.

Baca juga: RPP Luring, Daring dan Kombinasi di SMP

Suatu konsep misalnya : segitiga, panas, demokrasi dan lain-lain, sedangkan prinsip yang berkaitan dengan hubungan sebab akibat, postulat , menggunakan rumus dan sebagainya.

Dalam metode penemuan peserta didik dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental , guru hanya membimbing, memberikan instruksi dan mengarahkan boleh secara langsung atau melalui modul, hand out, lembaran kerja yang didalamnya sudah direncanakan langkah yang harus dikerjakan peserta didik.

a. Keungulan metode penemuan 
  • Mampu membantu peserta didik untuk mengembangkan, dan penguasaan keterampilan
  • Peserta didik mendapatkan pengetahuan bersifat mengalami sendiri sehingga kokoh melekat dalam ingatan.
  • Dapat memberikan kesempatan terhadap peserta didik untuk berkembang menurut kemampuan masing-masing
  • Menambah kepercayaan diri peserta didik, memiliki motivasi kuat untuk belajar lebih giat
Baca juga: Pelaksanaan Kurikulum Dalam Kondisi Khusus Masa Pandemi Covid-19

b. kelemahan metode penemuan 
  • Tidak semua peserta didik memiliki mental dan motivasi belajar yang kuat  sehingga membuat sebagian dapat justru merasa bingung.
  • Cenderung peserta didik bekerja individual sehingga sulit untuk membangun sikap kerja sama.
c. Langkah-langkah melakukan metode penemuan
  • Pelajari KD yang cocok digunakan dengan metode penemuan umumnya KD yang menuntut penguasaan konsep dan prinsip
  • Persiapkan lembaran kerja siswa, dimana dalam lembaran tersebut sudah ada tuntunan sehingga peserta didik dapat melanjutkannya
  • Tentukan target atau batasan maupun ruang lingkup yang harus mereka temukan atau dapatkan. 
Demikianlah 5 metode pembelajaran terbaik atau populer yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran jarak jauh dengan pola luring (luar jaringan). Tentu saja metode tersebut dapat dimodivikasi dan  dikombinasikan. Karena tidak ada satu metode pembelajaran  yang dapat berdiri sendiri.

Bahan bacaan :
NK, Roestiyah.(1989). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara
Alipandie, Imansyah.1984). Didaktik Metodik Pendidikan Umum. Surabaya: Usaha Nasional 

0 komentar:

Post a Comment