Home » » Cara Menulis Laporan PTK Bab I

Cara Menulis Laporan PTK Bab I

Dalam bab I laporan Penelitian Tindakan Kelas(PTK) maupun proposal PTK terdapat beberapa komponen yang harus diuraikan sipeneliti dengan cermat yaitu menguraikan  latar belakang masalah, identifikasi masalah (kalau ada), pembatasan masalah (kalau ada), rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian. Berikut ini penjelasannya:

A. Latar Belakang Masalah


Dalam menulis latar belakang masalah penelitian tindakan kelas atau penelitian tindakan sekolah peneliti (guru atau npengawas sekolah)  sering terjebak menuliskan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan dengan judul, masalah yang dibahas,  maupun solusi atau tindakan yang akan dilakukan.

Selain itu ada juga yang membuat pernyataan-pernyataan atau kutipan pendapat para ahli pendidikan akan tetapi tidak terkait dengan masalah dan dan pemecahannya.

Agar latar belakang yang ditulis dalam proposal maupun dalam laporan penelitian selaras dengan masalah yang akan dipecahkan sekurang-kurangnya memuat 4 hal utama yang harus  tergambar dalam latar belakang tersebut yaitu:

1. Menuliskan  gambaran kondisi ideal ( Das Solen) .

Kondisi ideal yang dimaksud adalah  kondisi menurut standar  yang ditetapkan, kondisi berdasarkan kebijakan pemerintah pusat atau daerah, standar yang semestinya terjadi menurut regulasi sekolah, atau standar yang ditetapkan guru, harapan-harapan,  kriteria-kriteria yang ditetapkan guru yang harus dicapai peserta didik

Misalnya kita memiliki judul penelitian:

Upaya meningkatkan hasil belajar Matematika Siswa melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning di SMAN X. 

Sesuai dengan judul tersebut maka latar belakang yang  akan diuraikan adalah kebijakan pemerintah terkait proses pembelajaran matematika, aturan-aturan, standar acuan dalam proses pembelajaran matematika, karakteristik pembelajaran matematika, tujuan pembelajaran matematika, indikator keberhasilan yang harus dicapai peserta didik, aktivitas / media / alat / model / pendekatan  / metode / teknik yang dilakukan guru dan standar yang telah ditetapkan, hasil belajar yang seharusnya dicapai peserta didik dan lain-lain yang terkait dengan kondisi ideal.

2. Tuliskan gambaran Kondisi Nyata (Das Sein) 

yaitu kondisi riil (kondisi nyata) yang dihadapi atau ditemukan guru dalam proses pembelajaran, hasil belajar peserta siswa sebelumnya atau kondisi nyata pencapaian hasil belajar yang ditetapkan. 

Data-data tentang kondisi proses pembelajaran dan hasil yang diperoleh peserta didik harus dijelaskan dengan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan, jelaskan dasar penulis menyatakan kondisi nyata tersebut seperti hasil belajar rendah atau belum menggembirakan buatkan datanya dan diperoleh darimana, kapan. 

Misalnya: Pernyataan bahwa hasil belajar rendah 

Dari mana sumber  data ini diperoleh ?

Jelaskan kelas dan jumlah siswa dalam kelas tersebut secara lengkap;

Jelaskan berapa banyak atau % siswa yang tidak tuntas hasil belajarnya;

Apa acuan yang digunakan sebagai dasar mengatakan hasil belajar siswa rendah;

Berikan analisis tentang  apa yang membuat kondisi tersebut terjadi atau tidak sesuai dengan harapan guru                   


3. Dampak /Akibat

Tuliskan akibat atau dampak jika masalah tersebut dibiarkan atau tidak segera di atasi, baik untuk kepentingan siswa, guru, orang tua, sekolah dalam jangka pendek maupun untuk jangka panjang, mutu sekolah dan citra sekolah ke masa depan.

4. Tuliskan solusi atau tindakan atau obat yang kan digunakan/terapkan untuk mengatasi masalah tersebut, dengan alasan-alasan memilih tindakan/solusi tersebut

a. Uraikan perlunya penulis melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran tersebut.

b. Solusi atau tindakan yang akan diberikan untuk mengatasi permasalahan tersebut;

c. Alasan penulis memilih solusi/ tindakan tersebut baik berdasarkan teori,  pengalaman orang lain teori; atau hasil-hasil penelitian terdahulu.

d. Tuliskan ketertarikan penulis dalam meneliti maslah tersebut dan menuangkannya dalam sebuah penelitian tindakan sekolah.

Setidaknya keempat komponen di atas tergambar dalam latar belakang masalah dilengkapi dengan pendapat para ahli atau aturan yang berlaku. Tata letak penulisannya tidak selalu berurutan, tergantung si penulis komponen mana yang duluan dideskripsikan. 

B. Identifikasi  Masalah  

Identifikasi masalah tidak selalu ada dalam laporan PTK bab I, ada tidaknya tergantung kebutuhan untuk memaparkan ragam masalah yang ditemukan.  Tujuannya untuk mengenal lebih rinci masalah-masalah yang ditemukan dalam kondisi nyata, dan ada satu masalah yang ditentukan atau dipilih untuk menjadi fokus perhatian.

-Umumnya berupa pertanyaan atau pernyataan

-Banyaknya pertanyaan/pernyataan  lebih dari satu

-Banyaknya pertanyaan/pernyataan  lebih banyak dari banyaknya rumusan masalah

-Kalimat tanya/pernyataan dimulai dari yang komplek (holistik) sampai yang spesifik (atomistik)

-Kalimat tanya tersebut tidak harus dijawab, karena hanya sebagai identifikasi masalah

-Kalimat tanya/pernyataan tersebut harus mengacu/ mengandung variabel pada masalah pokok

C. Pembatasan Masalah 

Diperlukan adanya pembatasan masalah agar penelitian lebih fokus. Secara umum kalau dicantumkan identifikasi masalah maka harus diiringi dengan pembatasan masalah. Adapun gunanya untuk:

Baca juga: Cara Menulis PTK Bab III

Langkah awal, membatasi banyaknya variabel yang diteliti, variabel apa saja.
Membatasi atau menjelaskan variabel terikat, misalnya untuk siswa mana, kelas berapa, semester kapan, tahun kapan, materi apa dan sebagainya.

Membatasi atau menjelaskan variabel bebas, alat peraganya apa, apa yang dilakukan, siapa yang melakukan, kapan tindakan itu dilakukan.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dituliskan dalam bentuk  pertanyaan dengan menggunakan tanda tanya (?). 

Ada dua kalimat tanya yang digunakan dalam perumusan masalah yaitu kata tanya Apa .... dan Bagaimanakah....

Kata "Apakah"  digunakan  jika rumusan masalah dimulai dengan variabel indakan ;  sedangkan kata  "Bagaimanakah "  jika rumusan masalah  dimulai dengan Variabel Harapan

Contoh  judul penelitian:

Upaya meningkatkan hasil belajar Matematika Siswa melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning di SMAN X. 

Maka rumusan masalahnya dapat ditulis dengan dua cara yaitu:

Apakah  Model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar Matematika Siswa di SMAN X....?

atau

Bagaimanakah Hasil Belajar Matematika Siswa  Meningkat melalui Model Pembelajaran  Problem Based Learning  di SMAN X....

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian harus sejajar dengan rumusan masalah, yang diformulasikan dengan kalimat pernyataan seperti kata: untuk mengetahui, untuk mendeskripsikan dan lain-lain. 

Tujuan penelitian berfungsi untuk mengetahui apakah proses tindakan berjalan lancar, apakah siswa aktif berdiskusi, apakah hasil belajar siswa meningkat dan sebagainya. 

Contoh penulisan tujuan dalam PTK dengan judul di atas:

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan aktivitas dan hasil belajar matematika melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas ... SMA ....

F. Manfaat Penelitian 

Manfaat penelitian tidak perlu dibuat terlalu luas, ambisius  atau  muluk-muluk misalnya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, manfaat seperti itu melampaui kemampuan si peneliti. Sebaiknya dapat dibuat seperti berikut:


Bagi Guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas.”

Bagi Kepala Sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam membuat kebijakan tentang peningkatan kualitas sekolah.”

Bagi Siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan pemicu motivasi belajar sehingga hasil belajar matematika meningkat”

Bagi Peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam melakukan penelitian yang sejenis.”

Jika kita telah menyusun uraian dari point-point A sampai F, maka kita telah selesai menulis bab I.


Demikianlah uraian cara menuliskan laporan PTK bab I maupun proposal PTK bab I. Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Post a Comment