Home » » Contoh PTS Pengawas Sekolah (Bab IV-V)

Contoh PTS Pengawas Sekolah (Bab IV-V)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 Pada bagian ini dipaparkan hasil pelaksanaan tindakan /temuan penelitian  sesuai dengan  prosedur penelitian yang dilaksanakan

Baca juga: Contoh Judul PTS Pengawas dan Kepala Sekolah 

A. Deskripsi  Siklus I
1. Perencanaan
Sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, disusun rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus I sebagai berikut:
a. Menyusun panduan pelaksanaan  workshop;

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Workshop (RPW) untuk tiap pertemuan;

c. Merencanakan pendekatan/strategi dan metode pelaksanaan workshop;

d.Mempersiapkan handout dan materi tanyangan dalam benruk powerpoint;

e. Menyusun lembar observasi atau lembar pengamatan selama kegiatan;

f. Menyusun tugas-tugas kelompok dan individual;

g. Menyusun pre-tes dan postes untuk melihat perkembangan kemampuan setelah diberikan tindakan.

h. Mempersiapkan catatan-catatan dan media  yang diperlukan dalam kegiatan.


2. Pelaksanaan
Pada pertemuan I dilaksanakan pada hari Kamis, 13 September  2012 mulai pukul 8.00 s.d 12.00 WIB dengan jumlah peserta yang hadir 24 orang.  Peneliti membuka kegiatan dengan memberikan pengarahan tentang sekenario dan ruang lingkup materi workshop,  kemudian peneliti memberikan pre tes  untuk mengetahui  kemampuan awal guru tentang materi pembelajaran matematika realistik.

Kegiatan dilanjutkan dengan braimstorming (curah pendapat) tentang pembelajaran matematika realistik sekaligus uraian materi  tentang pendekatan pembelajaran matematika realistik: Pengertian, tujuan, prinsip, langkah-langkah pelaksanaan, kelebihan dan kelemahan yang harus diantisipasi agar dapat diminimalkan.  Selesai penjelasan peneliti membuka pertanyaan tentang materi yang disajikan, dalam hal ini ada lima pertanyan yang menjadi topik dalam diskusi berkaitan dengan materi pembelajaran matematika realistik yang mengarah kepada beda pembelajaran matematika realistik dengan pembelajaran yang selama ini diterapkan.

Setelah pertanyaan tidak ada lagi peneliti membagi kelompok diskusi menurut tingkat kelas mengajar di sekolah, yaitu kelompok guru yang mengajar di kelas X (kelompok A), XI (kelompok B) dan kelas XII (kelompok C)  pengelompokan ini dimaksudkan untuk mempermudah pembahasan materi dan pemberian bimbingan maka sengaja dikelompokkan menurut jenjang mengajarnya, kemudian  diberikan tugas kelompok dalam menjawab pertanyaan seputar teori pembelajaran matematika realistik, dan akhir kegiatan ini peneliti memberikan resume pembelajaran. 

Pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis, 20 September 2012 mulai  pukul 8.00 s.d 12.15 WIB dengan jumlah yang hadir 23 orang sakit 1 orang. Setelah peneliti membuka kegiatan peserta dipersilahkan bergabung dengan kelompoknya menurut tingkat kelas mengajar di sekolah, yaitu kelompok guru yang mengajar di kelas X, XI dan kelas XII seperti pada pertemuan I.

Masing-masing kelompok diminta untuk menampilkan tugasnya terkait dengan ciri-ciri pendekatan matematika realistik  dan perbedaannya dengan pendekatan matematika mekanistik, empiristik, strukturalis dimana  kelompok lain menanggapinya.  Peneliti membagikan  hand out (bahan ajar) kepada masing-masing peserta untuk dipelajari/dibahas secara individu dalam kelompoknya masing-masing berkaitan dengan perencanaan pembelajaran matematika realistik.

Peneliti melanjutkan dengan penjelasan tentang teori pembelajaran matematika realistik dengan bantuan powerpoint, kepada peserta dianjurkan untuk bertanya berkaitan dengan materi tersebut. Ada 4 pertanyaan yang diajukan kepada peneliti berkaitan dengan pembelajaran perencanaan pendekatan matematika realistik dan pertanyaan tersebut menjadi topik diskusi karena sebelum peneliti menjawab terlebih dahulu diminta tanggaban dari kelompok lain.

Selanjutnya peneliti memberikan tugas kelompok menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran matematika realistik dan mengacu pada Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses, karena alokasi waktu tidak mencukupi maka kegiatan ini dilanjutkan diluar pertemuan. Pertemuan III dilaksanakan pada hari Kamis, 27 September  2012 dengan jumlah yang hadir 24 orang.

Materi yang dibahas adalah diskusi tentang RPP pembelajaran matematika realistik dan perakitan tes sesuai dengan indikator yang dirumuskan dalam RPP. Peneliti memberikan bimbingan kepada kelompok secara bergilir sambil merespon setiap pertanyaan yang diajukan. Kelihatannya kegiatan ini cukup efektif karena peserta antusias untuk berdikusi Peneliti meminta agar salah satu kelompok menampilkan hasil pekerjaannya kemudian kelompok lain menanggapinya.

Dalam hal ini yang tampil adalah kelompok yang mengajar di kelas XI. Setelah pemaparan hasil oleh kelompok yang mengajar di kelas XI atau kelompok B diberikan kepada kelompok A dan C untuk menanggapi, dalam hal ini terjadi diskusi yang intensif, terjadi sedikit perdebatan tentang model RPP, sehingga peneliti meminta kelompok C menampilkan RPP yang disusun sebagai pembanding.

Dari dua RPP yang ditampilkan secara subtansi tidak ada perbedaan tapi dalam urutan langkah-langkah pembelajaran ada perbedaan disebabkan model pembelajaran yang digunakan kedua kelompok tidak sama. Kelompok A menggunakan pendekatan problem basic learning sedangkan kelompok C mengarah ke model pembelajaran inquiri.

Peneliti bersama dengan peserta workshop mencermati kedua RPP apakah didalamnya tergambar matematika realistik. Langkah selanjutnya peneliti memberikan kesimpulan-refleksi  terhadap materi yang dibahas pada pertemuan tersebut.    Pertemuan III ini diakhiri dengan memberikan tes untuk melihat sejauh mana penguasaan peserta menguasai materi yang dipelajarinya.

2. Observasi

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, dalam rangka peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika realistik  melalui workshop  MGMP, maka pemantauan dilakukan melaui :

a. Lembaran pengamatan terhadap kegiatan workshop
Pengamatan dilakukan oleh peneliti selama berlangsungnya kegiatan workshop dengan bantuan lembar observasi   . Pada pertemuan I, terlihat masing-masing peserta serius dalam mengerjakan pre tes. Setelah kegiatan pre tes selesai,  curah pendapat dibuka peneliti berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran tuntas ada 3 orang peserta yang memberikan tanggabannya, dilanjutkan penjelasan-penjelasan dari peneliti dengan bantuan power poin, dalam hal ini ada 5 orang peserta yang bertanya tentang materi yang dijelaskan. Peneliti  mencoba melempar pertanyaan tersebut kepada peserta  lain untuk ditanggapi, ada 3 peserta yang  memberikan jawabannya.

Peneliti menguatkan jawaban yang diberikan peserta.  Ketika diskusi peserta cukup aktif terutama diskusi tentang prinsip pembelajaran matematika realistik, hal ini disebabkan peserta belum pernah membahas materi yang berkaitan dengan matematika realistik, walaupun istilah itu sudah lama mereka dengar namun bagaimana teori pembelajaran tersebut belum dipahami.

Dalam pertemuan II, ketika masing-masing kelompok  menampilkan tugasnya banyak diwarnai beberapa kritikan dan masukan dari kelompok lain yang cukup memperkaya pemahaman peserta tentang materi pembelajaran matematika realistik tercatat ada 6 masukan/saran  berkaitan dengan pengertian, tujuan, prinsip yang digunakan dalam pembelajaran matematika realistik. Kegiatan   dilanjutkan dimana masing-masing peserta bekerja didalam kelompoknya.

Ketika mempelajari/mendalami materi melalui lembaran yang ada , tergambar  bahwa perhatian peserta cukup tinggi.  Keaktifan masing-masing peserta maupun kelompok untuk terlibat diskusi dan diantara kelompok  ada sedikit perdebatan mengenai  materi yang dibahas.  Dalam pertemuan ini dapat dikatakan bahwa partisipasi peserta dalam bertanya atau menanggapi pertanyaan kelompok lain cukup aktif dan perlu dipertahankan.

Mengakhiri pertemuan tatap muka dalam pertemuan II ini, peneliti memberikan tugas yang berkaitan dengan  perbedaan  pembelajaran matematika realistik dengan pembelajaran matematika mekanistik dan strukturalis secara berkelompok. Tugas yang diberikan peneliti kepada peserta dikerjakan diluar kegiatan workshop  dan peneliti memintanya untuk diserahkan minggu berikutnya.

Dalam  pertemuan III,  hasil observasi yang dilakukan peneliti bahwa diskusi terlaksana cukup efektif , peneliti melakukan pembimbingan terhadap kelompok  . Kelompok yang tampil untuk presentasi kerjanya adalah  kelompok peserta yang mengajar di kelas XI, sedangkan kelompok lain memberikan tanggabannya.

Kelihatannya kegiatan ini cukup produktif karena masing-masing kelompok memberikan argumentasinya. Pertemuan III diakhiri dengan memberikan tes untuk melihat kemajuan peserta selama mengikuti kegiatan.

 b. Format penilaian hasil kegiatan guru dalam workshop
   Tabel 4.Hasil pre tes dan postes pada siklus I

Nilai
Pre tes
Tes siklus I
% Peningkatan
Rata-rata
34,34
59,50
25,16
Tertinggi
43
69
18
Terendah
16
35
19

Hasil tes awal yang diberikan menunjukkan bahwa, paling tinggi tingkat penguasaan oleh guru sebesar 43 % dan paling rendah 16 %, rata-rata tingkat penguasaanya adalah 34,34 %. Data tersebut menunjukkan bahwa peserta worshop telah memiliki pengetahuan dan pemahaman awal tentang pembelajaran matematika relistik. Kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh sebagian besar telah mengikuti pelatihan tentang yang berkaitan dengan pembelajaran matematika realistik

Setelah diadakan tindakan sesuai dengan rencana, maka diperoleh tingkat penguasaan guru paling tinggi 69 %, dan paling rendah 35 %, sedangkan rata-rata tingkat penguasaan adalah 59,50 %, berarti telah terjadi kenaikan  rata-rata tingkat penguasaan rata-rata sebesar 25,16 %. Disamping itu hasil observasi menunjukkan bahwa jalannya diskusi cukup aktif dan keterbukaan peserta untuk mengajukan pertanyan dan respon terhadap pertanyaan yang muncul cukup baik.

6. Refleksi
Kegiatan workshop yang dilakukan oleh peneliti terlaksana sebagaimana yang diharapkan atau sesuai dengan rencana tindakan yang ditentukan. Pembentukan kelompok yang dilakukan berdasarkan tingkat kelas dimana guru itu mengajar cukup berpengaruh terhadap kegiatan diskusi.

Hal tersebut disebabkan rasa tanggungjawab akan tugasnya, Penyusunan rencana pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran di kelas.  Selanjutnya aktifitas antar kelompok  terlihat cukup produktif ketika  satu kelompok menampilkan hasil kerjanya sedangkan kelompok lain menanggapinya. Namun dilihat dari hasil kegiatan/belajar peserta belum sesuai dengan yang diharapkan atau belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan.

Pada umumnya peserta belum memahami dan menguasai dengan sempurna langkah-langkah pendekatan matematika realistik dan pemilihan soal-soal matematika yang tepat.

Untuk menyempurnakan kemampuan peserta  secara utuh tentang pembelajaran matematika realistik dibutuhkan tindakan berikutnya dalam siklus II, dengan kegiatan seperti berikut:

a. Mempertahankan kelompok yang sudah ada, karena terlihat aktifitas dalam kelompok cukup tinggi.
b. Setiap kelompok diberi kesempatan dalam kelompoknya masing-masing untuk menyempurnakan tugas/latihan untuk memperbaiki kekurangan atau kesalahannya.
c. Pengaturan waktu yang lebih efektif sehingga rencana yang disusun dapat terlaksana.
d. Bimbingan intensif secara individu kepada guru yang mengalami kesulitan. Sehingga dengan demikian guru akan memperoleh pemahaman dan memiliki kemampuan yang sempurna dalam penyusunan rencana pembelajaran dan pelaksanaannya.

B. Deskripsi Siklus II

1. Perencanaan
Berdasarkan refleksi tentang proses dan hasil belajar yang dikemukakan pada siklus I, disusunlah sekenario pembelajaran pada siklus II. Dengan harapan terjadi perubahan signifikan terhadap kesempurnaan proses dan kemampuan peserta workshop berkelanjutan  dalam melaksanakan pendekatan  matematika realistik.  Jika hal ini dapat terlaksana dan dapat dicapai dengan baik, serta sesuai dengan indikator yang diharapkan berarti terjadinya peningkatan kemampuan peserta dalam melaksanakan pembelajaran matematika realistik.

Adapun rencana tindakan yang akan dilakukan adalah:

a.Menyusun rencana pelaksanaan workshop (RPW) untuk 3 kali pertemuan berikutnya;
b. Menyiapkan materi workshop dalam bentuk powerpoin dan hand out sebagai bahan yang akan disampaikan/dijelaskan kepada guru,
c. Menyiapkan tugas/latihan yang akan  dibagikan kepada masing-masing peserta  untuk dikerjakan, dengan harapan melalui latihan yang diberikan kemampuan guru dalam pembelajaran matematika realistik semakin meningkat.
d. Mempertahankan kelompok diskusi seperti pada siklus I
e. Menyiapkan instrumen pengamatan  proses pembelajaran dan penilaian . Format penilaian kemampuan menyusun bahan ajar cetak juga dipakai pada siklus I
f. Memberikan penjelasan/menyajikan materi yang telah dituangkan dalam bentuk powerpoint, mengajukan  dan merespon pertanyaan peserta.
g. Melaksanakan bimbingan kelompok, braimstorming serta memberikan motivasi terhadap peserta.

2. Pelaksanaan
Pertemuan ke IV dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Oktober  2012 pukul 8.00 s.d 12.00 WIB. Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti adalah membuka kegiatan , curah pendapat tentang keiatan yang telah dilaksanakan  kemudian  menyajikan materi yang telah disusun dalam bentuk power poin tentang menyusun rencana pembelajaran matematika relistik dan penerapannya di kelas. Setelah materi disajikan diberikan kesempatan untuk tanya jawab.

Tanya jawab hanya sekitar 10 menit dan dilanjutkan dengan mempersilahkan peserta menempati   posisi kelompoknya maka peneliti membagikan tugas/latihan untuk dikerjakan masing-masing masing kelompok.Tugas kelompok adalah menyusun RPP mini dengan durasi waktu 2 x 45 menit yang ditampilkan oleh salah satu anggota kelompok tentang penerapan matematika realistik.

Dalam kelompok terjadi interaksi  sesama anggota kelompok dan peneliti berkeliling memberikan bimbingan intensif kepada  guru yang mengalami kesulitan. Pertanyan yang muncul dari kelompok dipersilahkan peneliti untuk dijawab kelompok lain sebelum ke peneliti, Untuk mengerjakan tugas tersebut kelihatannya tidak mencukupi waktu, artinya waktu yang tersedi dalam pertemuan tersebut sudah habis.

Pertemuan IV diakhiri dan peneliti menyampaikan bahwa penyelesaian tugas tersebut dikerjakan diluar pertemuan dan masing-masing kelompok menyepakati salah satu anggotanya untuk menerapkan RPP matematika realistik.

Pertemuan V dilaksanakan pada hari Kamis, 18 September 2012  pukul 8.00 s.d 12.00 WIB dengan jumlah yang hadir 24 orang , tindakan yang dilakukan adalah presentasi masing-masing kelompok bentuk micro teaching dengan materi penerapan pembelajaran tuntas yang dilanjutkan dengan Tanya jawab antara kelompok yang tampil dengan kelompok penanggab (belum tampil) kemudian diskusi tentang hal-yang yang sudah baik untuk dipertahankan dan hal-hal yang harus diperbaiki, peneliti bertindak sebagai fasilitator dan moderator.

Berdasarkan kesepakatan antar kelompok disepakati kelompok guru yang mengajar di kelas XII (kelompok C) yang duluan tampil. Ketika utusan kelompok tampil melaksanakan pembelajaran matematika realistik dengan RPP yang disusun kelompok C, maka yang lain berperan sebagai peserta didik.

Agar ada waktu untuk mendiskusikan  hasil penampilan masing-masing kelompok maka disepakati durasi waktu tampil  tiap kelompok adalah 2 x 30 menit. Setelah kelompok C tampil maka diberi untuk masing-masing A dan B memberi tanggaban berkaitan dengan perencanaan yang disusun dan pelaksanaan pembelajaran matematika realistik. Tercatat ada 2 pertanyaan dari kelompok A dan 3 berupa saran, sedangkan kelompok B menyampaikan 3 pertanyaan dan 1 saran. Peneliti mempersilahkan kelompok yang tampil untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Terlihat diskusi intensif dan bersemangat, namun karena waktu terbatas maka peneliti memberikan ulasan umum dan saran-saran perbaikan. Penampilan dua kelompok berikutnya akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan VI  yang merupakan pertemuan akhir siklus ke II dilaksanakan pada hari Kamis, 25 September  2012 pukul 8.00 s.d 12.00 WIB, peserta yang hadir sebanyak 24 orang. Pada pertemuan ini peneliti membuka kegiatan dan memberikan semangat agar tetap termotivasi dalam melanjutkan kegiatan workshop dengan harapan peserta semua dapat menerapkan pembelajaran realistik di sekolah masing-masing sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik. Pada pertemuan enam dilanjutkan dengan menampilkan kelompok A dan B.

Peneliti mengusahakan agar semua tampil karena inti kegiatan adalah penerapan pembelajaran matematika realistik. Kelompok yang pertama menampilkan pembelajaran matematika realistik adalah kelompok A dengan durasi waktu tetap 2 x 30 menit setelah selesai penampilan utusan kelompok A diberi kesempatan kepada kelompok B dan C untuk memberikan masukan atau saran dan pertanyaan.

Dari kelompok B ada satu pertanyaan dan dua saran, sedangkan kelompok C ada tiga saran. Selanjutnya peneliti memberi penguatan dan saran-saran perbaikan. Kelompok yang terakhir tampil adalah kelompok B, dengan penampilan kelompok B peneliti berharap peserta workshop sudah semakin terampil dalam menerapkan matematika realistik.

Durasi waktu yang digunakan adala 2 x 30 menit, setelah penampilan  kelompok B maka kelompok A mengajukan satu saran perbaikan dan kelompok C memberikan satu saran.  Setelah penampilan ketiga kelompok peneliti memberikan penguatan dan masukan perbaikan dan pengembangan. Dan  sebelum kegiatan berakhir peneliti memberikan tes untuk melihat kemajuan kemampuan peserta tentang pembelajaran matematika relistik.

3. Observasi

Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mengupayakan agar terjadi peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan  pembelajaran matematika realistik  melalui workshop pada  MGMP maka pemantauan dilakukan melalui:

a. Lembaran pengamatan terhadap kegiatan  workshop
Proses pembelajaran yang dilakukan peneliti berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana yang ditetapkan, tidak ada kendala yang berarti. Tiap kelompok diberi kesempatan untuk mengekspresikan pendapatnya terhadap tugas yang dikerjakan kelompok lain.

Tanya jawab terbuka secara aktif dan kendala terhadap pengaturan waktu pada siklus I telah teratasi pada sikulus II. Frekuensi bertanya antar kelompok maupun  kepada peneliti meningkat dari siklus I khususnya terhadap penerapan pembelajaran matematika realistik yang ditampilkan masing-masing kelompok.

Bimbingan intensif yang diberikan peneliti terhadap masing-masing kelompok pada siklus II ini  sangat membantu guru untuk memahami materi dan menerapkannya.
b. Format penilaian hasil kegiatan workshop

   Tabel 5.   Hasil tes pada siklus I dan siklus II

Nilai
Tes siklus I
Tes siklus II
 Peningkatan
Rata-rata
59,50
77,26
17,76
Tertinggi
69
88
19
Terendah
35
65
30

Setelah diadakan tindakan sesuai dengan rencana pada siklus II ini, maka diperoleh tingkat penguasaan guru paling tinggi 88 % dan paling rendah 65 %, rata-rata tingkat penguasaan adalah 78,26%. Mencermati data tersebut, berarti bahwa apabila dibandingkan dengan tingkat penguasaan rata-rata siklus I dan II terjadi kenaikan tingkat penguasaan rata-rata sebesar 17,76. Data-data tersebut menunjukkan bahwa indikator keberhasilan yang ditetapkan sebesar 75% , sudah tercapai bahkan sudah terlampaui.

Tetapi apabila dilihat dari penguasaan individu, hanya 3 orang atau 12,50% guru yang tidak mencapai tingkat penguasaan sesuai indikator yang ditentukan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan  pembelajaran matematika realistik melalaui workshop MGMP berhasil secara sifnifikan.

4. Refleksi
 Mencermati hasil yang diperoleh baik dari segi proses maupun hasil belajar/kegiatan maka sampai siklus II kelihatannya tindakan yang dilakukan sudah mencapai hasil yang memuaskan. Dalam kegiatan workshop yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika realistik.

Peserta  mengikuti kegiatan dengan antusias, secara individu maupun kelompok  menunjukkan partisipasi yang cukup baik selama kegiatan workshop, terjadi interaksi diantara sesama peserta  maupun dengan peneliti yang cukup produktif. Fenomena ini memberi pengaruh terhadap hasil yang dicapai , sehingga target yang telah ditentukan berupa indikator keberhasilan dapat tercapai bahkan terlampaui.

Secara kuantitatif, rata-rata tingkat penguasaan peserta terhadap materi dan praktik adalah 78,26 %. Jumlah guru yang telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan mencapai 78,26 %.  Keadaan ini memberikan makna bahwa tindakan berupa workshop  MGMP untuk siklus III sudah tidak diperlukan lagi.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian seperti dikemukakan pada bagian terdahulu, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Workshop penerapan Matematika realistik di MGMP SMA untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika realistik cukup efektif, dapat  membuat  guru lebih aktif , kreatif dan antusias dalam kegiatan. Hasil belajar yang dicapai menunjukkan peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran tuntas secara signifikan.  .

2. Kegiaan workshop di  MGMP  sebaiknya dikelola dengan bentuk diskusi kelompok , curah pendapat , tanya jawab serta diberi kesempatan untuk menampilkan hasil pekerjaannya. Peneliti hendaknya bertindak sebagai fasilitator dan diberi peluang kepada peserta untuk sharing. Perlu dihindari pola menggurui atau berceramah karena hal itu membuat mereka tidak betah bertahan mengikuti kegiatan.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, peneliti menyarankan hal-hal seperti berikut;
1. Apabila pengawas/peneliti  melakukan pembinaan di MGMP, maka kegiatan sebaiknya direncanakan berupa workshop dan dikelola dalam bentuk diskusi, curah pendapat, tanya jawab. Berikan kesempatan untuk peserta untuk menampilkan hasil kerjanya dan mengkritisi pekerjaan kelompok lain. Hindari menggurui atau ceramah tapi lebih baik bertindak sebagai fasilitator.

2. Dalam rangka meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran tuntas  bagi mata pelajaran lain disarankan untuk melakukan pembinaan melalui workshop  MGMP karena kehadiran guru di MGMP cukup cepat memberikan informasi kepada guru lain di tempat mengajar yang sama. Hendaknya dilakukan secara dengan perencanaan yang matang sehingga tujuan yang dicapai dari kegiatan workshop itu dapat dicapai.

1 komentar: