Home » » Bagaimana cara Membuat RPP HOTS ?

Bagaimana cara Membuat RPP HOTS ?

Bagaimana Cara Membuat RPP HOTS ?
Bagaimana Membuat RPP HOTS ?
Judul tulisan ini bermula pertanyaan dari rekan guru kepada penulis tentang bagaimana membuat RPP HOTS?. Saya yakin, beliau mewakili banyak guru yang juga membutuhkan jawaban dari pertanyaan tersebut.

Baca Juga : Strategi Pembelajaran HOTS


Memang baru-baru ini istilah HOTS sedang populer dikalangan guru terutama yang berkaitan dengan penilaian dalam menyusun soal-soal HOTS.


Sebenarnya dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) istilah RPP HOTS kurang tepat karena baru rencana belum diimplementasikan , tapi tidak apa kita pinjam aja dulu istilah RPP HOTS agar mudah dipahami. 


Karena tidak mungkin dilakukan pembelajaran HOTS kalau  rencana yang disusun tidak memuat unsur-unsur HOTS. 


RPP yang dikatakan memuat usunsur HOTS jika dalam RPP yang disusun telah memuat 3 hal yaitu:  PPK, Literasi, dan  keterampilan abad 21(critical thingking, collaborative, communication, dan creative) yang disingkat dengan 4c  maka diperlukan  kreatifitas guru dalam meramunya. 


Untuk lebih memahami jawaban  pertanyaan di atas, penulis mengajak agar kita mengingat kembali pengertian dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan.


Dalam kompetensi inti pada ranah pengetahuan (KI-3) kurikulum 2013 memiliki dua dimensi dengan batasan-batasan yang telah ditentukan pada setiap tingkatnya.


Pertama adalah dimensi proses kognitif (cognitive process dimention) peserta didik oleh Bloom olahan Anderson yang biasa  disebut taksonomin Bloo (revisi) dimulai dari, mengingat/remember (C1),  memahami (C2), menerapkan (C3), menganalisis (C4), hingga kemampuan evaluasi (C5) dan  mengreasi/create (C6).


Kedua adalah dimensi pengetahuan (knowledge dimention): berupa pengetahuan faktual, konseptual, procedural dan  metakognitif, merupakan jenjang materi yang dimuat suatu KD untuk dikuasai peserta didik.

Dimensi pengetahuan ini berjenjang, yang dimulai dari sederhana sampai yang kompleks. Jenjang yang lebih tinggi telah memuat materi dibawahnya . Misal,  materi dalam KD kategori prosedur  maka  otomatis materi berupa konsep dan fakta sudah termuat didalamnya. 

Dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan jika dipadukan akan  diperoleh target yang harus dicapai peserta didik seperti ditunjukkan  pada tabel di bawah ini.

Posisi warna biru adalah tingkatan berfikir HOTS (Higher Order Thinking Skill)  soal disebut level 3


Taksonomi Bloom-Anderson

Dimensi Penge-
tahuan

Dimensi Proses Kognitif
C1
C2
C3
C4
C5
C6
Mt Kognitif






Prosedural






Konseptual






Faktual













Posisi warna hijau tingkatan berfikir MOTS (Midle Order Thinking Skill ) disoal di sebut level 2
Posisi warna kuning tingkatan berfikir LOTS  (Low Order Thinking Skill) di soal disebut level 1

Dari penjelasan di atas, maka yang disebut "RPP HOTS" adalah bagaimana seorang guru dapat merancang proses pembelajaran hingga peserta didiknya dapat belajar dengan tingkatan berfikir dalam tahapan C4, C5 dan C6 dalam jenjang materi konseptual, procedural dan metakognitif.


Dengan kata lain RPP yang HOTS (Higher Order Thinking Skill)  adalah RPP  dimana rancangan pembelajaran yang akan  disajikan diharapkan  dapat  memotivasi peserta didik  untuk berfikir kritis, logis, dan sistematis sesuai dengan karakteristik tiap mata pelajaran, serta memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi pada level C4, C5 dan C6


Berdasarkan kategori tingkat berpikir yang dikemukakan oleh Anderson, ada kemampuan berpikir yang lebih tinggi yang harus dikuasai oleh peserta didik yaitu kemampuan untuk menganalisis(C4), mengevaluasi(C5), dan mencipta(C6). 


Oleh sebab itu, guru perlu merancang pembelajaran yang dapat mendorong peserta didik  memiliki kemampuan tersebut dengan menyajikan pembelajaran yang variatif serta pemberian materi yang “tidak biasa”  dan dikembangkan dari pasangan KD pada KI 3 dan KD pada KI4 melalui pengembangan dan penggunaan model pembelajaran yangs sesuai. 


Karakteristik rancangan pembelajaran/RPP yang mendorong kemampuan berpikir HOTS, antara lain sebagai berikut. 


1. Tertuang dalam RPP yang dapat mengundang peran aktif peserta didik. 


2. Mendorong aktivitas fisik dan mental peserta didik lebih tinggi. 


3. Mendorong kreatifitas peserta didik memecahkan masalah dan menemukan solusi. 


4. Terbuka peluang bagi peserta didik menggunakan teknik, media, dan peralatan yang beragam. 


5.  Peserta didik menggunakan pengetahuan, emosi, keterampilan, dan ekspresi lainnya dari sudut pandang beragam.


6. Memberi peluang untuk terjadi komunikasi multi arah, kerja sama dan memancing peserta didik untuk berfikir kritis.


7. Pengetahuan yang dikembangkan pada dimensi konseptual dan procedural yang mendorong tumbuhnya keterampilan metakognitif. 


8. Didesain dalam kondisi nyata/hampir nyata, situasi baru yang terduga, hingga situasi baru yang tak terduga 


Dalam karakteristik di atas sudah terintegrasi PPK, Literasi, 4 C dan HOTS. 


Bagaimana format RRP yang memuat HOTS ?


Format RPP tidak mengikat, namun sudah ada tiga format RPP yang disarankan oleh pemerintah sesuai dengan standar proses, boleh dipilih salah satu klik DISINI

Bagainana cara mengisi Format RPP tersebut ?

Untuk mengisi identitas, kompetensi inti, kompetensi dasar saya yakin semua sudah pasti memahami. Untuk mengisi indikator dapat dibaca DISINI, untuk mengisi/merumuskan tujuan pembelajaran baca DISINI. 

Untuk mengisi materi,  seperti diketahui materi yang dikandung KD bisa berupa  materi  faktual, konseptual, prosedur dan metakognitif.  

Jenis materi yang dimuat oleh KD tersebut harus di tulis garis besarnya (rinciannya) kecuali metakognitif. 

Karena metakognitif tidak termasuk materi pembelajaran, metakognitif berkaitan dengan strategi belajar yang dilakukan oleh peserta didik, bagaimana mereka menemukan strategi untuk mempelajari materi fakta, konsep, maupun prosedur.


Misalnya dengan membuat jembatan keledai, peta konsep, ringkasan bergammar, dll yang la susun sendiri untuk memudahkan mereka memahami materi. 

Keterampilan demikian perlu dilatihkan agar tidak hanya sebagai pengetahuan tentang strategi saja akan tetapi lebih kepada penerapan strategi hingga menjadi strategi otomatis pada diri peserta didik.

Meta kognitif menjadi kemampuan tertinggi dimana peserta didik sudah mampu mengevaluasi/mengukur diri sendiri apakah mereka  sudah mampu atau belum, kalau belum apa yang harus dilakukan, akan berusaha untuk mencari cara untuk memahami materi tersebut.

Contoh : Mata pelajaran biologi SMA dengan  Kompetensi Dasar/KD

3.10 Menganalisis komponen-komponen ekosistem dan interaksi antar komponen tersebut

4.10 Menyajikan karya yang menunjukkan interaksi antar komponen ekosistem

Materi Pembelajaran  (ditulis)

Fakta:

- Komponen penyusun ekosistem.
- Komponen-komponen pada daur biogeokimia yang berperan dalam membentuk jaring-jaring makanan.

Konsep:

- Hubungan antara komponen biotik dengan abiotik dan biotik dengan biotik lainnya/ Jenis-jenis interaksi yang terjadi dalam ekosistem
- Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
- Peran mikroorganisme dalam berbagai daur Biogeokimia

Prosedur

- Aliran energi dalam ekosistem.
- Daur biogeokimia dalam ekosistem.

Alat/bahan/media : diisi sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.

Bagaimana dengan Model/pendekatan/strategi/metode/teknik dalam RPP ?

Agar RPP yang disusun HOTS maka harus dilakukan pemilihan model/pendekatan/strategi/metode yang mencirikan pembelajaran HOTS (yang memiliki karakteristik seperti dijelaskan di atas). Silahkan dipilih model pembelajaran yang cocok baca DISINI

Langkah –langkah pembelajaran: kata kunci  RPP HOTS terletak pada langkah-langkah pembelajaran, maka apabila  sudah menentukan  model/pendekatan/metode harus konsisten menuangkan sesuai dengan sintaks model yang kita pilih, mulai dari pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.

Contoh:

Ketika sudah  ditentukan  model pembelajaran yang digunakan misalnya,   Model Penyingkapan (Discovery Learning), maka kita harus mengisi konsisten dengan sintax/fase discovery  learning terutama di kegiatan inti seperti:

Memberi stimulus (Stimulation): guru memberikan stimulus berupa masalah untuk diamati dan disimak peserta didik melalui kegiatan membaca, mengamati situasi atau melihat gambar, dan lain-lain.


Mengidentifikasi masalah (Problem Statement): peserta didik menemukan permasalahan, mencari informasi terkait permasalahan, dan merumuskan masalah.


Mengumpulkan data (Data Collecting): peserta didik mencari dan mengumpulkan data/informasi yang dapat digunakan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang dihadapi (mencari atau merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah, terutama jika satu alternatif mengalami kegagalan).


Mengolah data (Data Processing): peserta didik mencoba dan mengeksplorasi kemampuan pengetahuan konseptualnya untuk diaplikasikan pada kehidupan nyata (melatih keterampilan berfikir logis dan aplikatif).


Memverifikasi (Verification): peserta didik mengecek kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan data melalui berbagai kegiatan, atau mencari sumber yang relevan baik dari buku atau media, serta mengasosiasikannya sehingga menjadi suatu kesimpulan.


Menyimpulkan (Generalization): peserta didik digiring untuk menggeneralisasikan hasil berupa kesimpulan pada suatu kejadian atau permasalahan yang sedang dikaji.


Pendahuluan dan penutup diusahakan (minimal) sama dengan tuntutan standar proses (Permendikbud Nomor 22 tahun 2016)


Penilaian : uraikan bentuk, jenis dan instrument yang digunakan untuk menilai sikap, pengetahuan dan keterampilan lengkap dengan kunci/rubrik/pedoman pengskoran. Dengan catatan penilaian yang dibuat harus sesuai dengan tuntutan KD, maka dalam penilaian indikator pencapaian berubah menjadi indikator penilaian.


Tentu ada soal yang berasal dari KD , KI-3 dan KI-4  yang dapat dibuat soal HOTS nya ada yang pula tidak , hal ini harus dicermati guru dalam membuat penilaian di RPP. 


Kesimpulan :    

                      
Agar guru dapat menyusun RPP HOTS maka,
1. Melakukan analisis KD untuk menentukan tingkat kompetensi dan jenjang pengetahuan (taksonomi Bloom revisi Anderson)
2. Pahami cara merumuskan indikator pencapaian yang baik
3. Pahami bagai mana cara merumuskan tujuan pembelajaran yang benar
4. Pahami konsep literasi, dan kemampuan hidup abad 21(4C)
5. Pahami model-model pembelajaran yang dapat membuat peserta didik aktif, kreatif, termotivasi dan menyenangkan

Demkianlah cara menyusun RPP HOTS, semoga guru tetap semangat dan dapat membuat RPP HOTS dan yang terpenting dapat mengimplementasikannya di depan kelas, karena percuma kita buat RPP HOTS kalau tidak kita diterapkan.


0 komentar:

Post a Comment