Home » » Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, Dan Model Pembelajaran

Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, Dan Model Pembelajaran


Dalam penyusunan rencana pembelajaran sering ditemukan tidak selarasnya antara model/pendekatan/metode yang dipilih guru dengan langkah-langkah kegiatan yang disusun di bagian pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. 

Dari hasil pengamatan salah satu penyebabnya adalah guru  belum memahami konsep model, pendekatan, strategi, metode, teknik dan taktik dengan baik sehingga sulit membedakannya.


Sebagai bahan refrensi di bawah ini disajikan tentang pengertian istilah –istilah di atas dengan harapan rencana pembelajaran yang disusun guru akan semakin baik dan mudah diimplementasikan.



1. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran merupakan cara pandang pendidik yang digunakan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi yang ditentukan (Permendikbud No.103 Tahun 2014).

 Konsep di atas sesuai dengan  pendapat T. Raka Joni (dalam Abimanyu, 2008) bahwa pendekatan sebagai cara umum dalam memandang permasalahan atau objek kajian, sehingga berdampak ibarat seseorang menggunakan kacamata dengan warna tertentu di dalam memandang alam.


Secara umum, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered approach) 

2. Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered approach).

Pendekatan yang disarankan dalam implementasi kurikulum 2013 adalah pendekatan pembelajaran jenis yang pertama yang terdiri dari bebera macam diantaranya:  

1. Pendekatan Kontekstual

Pendekatan kontekstual atau Contextual Teaching and Learning(CTL)  merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka  sehari-hari. 

Ada 7 prinsip pendekatan  CTL yaitu:


(1) konstruktivisme, (2) penemuan (inquiry), (3) bertanya (questioning), (4) masyarakat belajar (learning community), (5) pemodelan (modelling), (6) refleksi, dan (7) penilaian autentik.

2. Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mengikuti posedur ilmiah dengan kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang biasa di sebut 5M. 


Dalam implementasinya urutan kegiatan tidak harus hirarkis sangat tergantung kondisi saat pembelajaran. Misalnya,   pada awal pembelajaran guru memfasilitasi dengan aktivitas di mana peserta didik diajak  untuk mengamati, dengan menggunakan inderanya dan juga pikirannya. 


Bentuk aktivitas dapat berupa problem/masalah, alat peraga, kasus, contoh dan bukan contoh, dan lain sebagainya. 


Selanjutnya, peserta didik diharapkan bertanya (baik mandiri maupun dibimbing oleh guru), mengenai apa yang belum dipahami, apa yang perlu dicari, bagaimana cara mencarinya, alternatif apa yang dapat dilakukan, bagaimana melakukannya, dan seterusnya. 


Peserta didik  menerapkan alternatif cara pemecahan dengan sambil mengumpulkan informasi yang ditemui sebanyak banyaknya dan seselektif mungkin. 

Setelah mengumpulkan informasi dengan menerapkan strategi  pemecahan atau percobaan, peserta didik  menalar (mencari kesimpulan) atau mengasosiasikan hasil-hasil hingga membentuk satu atau beberapa kesimpulan. 


Guru dapat memfasilitasi peserta didik untuk mengkomunikasikan hasilnya dengan berdiskusi atau dilaporkan, baik dengan peserta didik lainnya maupun dengan guru.

2. Strategi Pembelajaran

Berdasarkan pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. 

Contohnya, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran kooperatif.


Strategi pembelajaran merupakan langkah-langkah sistematik dan sistemik yang digunakan pendidik untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi yang ditentukan (Permendikbud No.103 Tahun 2014).


Secara umum strategi pembelajaran dapat dibedakan ke dalam beberapa klasifikasi:

a. Strategi expository versus discovery

Expository merupakan strategi pembelajaran yang menitik beratkan dalam penyampaikan bahan materi secara sistematis dan lengkap, dimana posisi peserta didik sebagai penerima. 

Sementara discovery dimaksudkan sebagai strategi yang menempatkan siswa lebih aktif dengan kegiatan menemukan dimana materi disampaikan tidak dalam bentuk final.

b. Strategi group versus individual

Strategi group mementingkan peran peserta didik dalam kegiatan kelompok untuk bekerjasama dan terlibat dalam aktivitas kelompok. 

Sementara strategi individual dimaksudkan lebih menitikberatkan pada peran individu secara mandiri dalam mencapai kemajuan belajarnya.


Dari keterangan di atas strategi yang umum dilaksanakan guru adalah ekspository, discovery, group dan individual, tentunya masing-masing strategi tersebut mempunyai kelemahan dan kelebihan. 

Dari empat strategi tersebut dikembangkan strategi-strategi lainnya.

3. Metode Pembelajaran

Metode merupakan langkah operasional atau implementatif dari strategi pembelajaran yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar. Ketepatan penggunaan suatu metode akan menunjukkan berfungsinya suatu strategi pembelajaran. 

Strategi pembelajaran masih bersifat konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu.

Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “away in achieving something” (Wina Sanjaya, 2010).

Dalam  Permendikbud No.103 Tahun 2014, bahwa metode pembelajaran merupakan cara atau teknik yang digunakan oleh pendidik untuk menangani suatu kegiatan pembelajaran yang mencakup antara lain ceramah, tanya-jawab, diskusi. 

Senada dengan pendapat Hasibuddin dan Moedijono (2002: 3) bahwa metode pembelajaran adalah alat yang dapat merupakan bagian dari perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan suatu pembelajaran misalnya : ceramah, diskusi, demonstrasi, laboratorium, tanya jawab, latihan (drill), pemecahan masalah, proyek, praktikum dan sebagainya.

4. Teknik Pembelajaran

Metode pembelajaran selanjutnya dapat dijabarkan ke dalam teknik pembelajaran. 

Teknik pembelajaran menurut T. Raka Joni (dalam Abimanyu, 2008) menunjuk kepada ragam khas penerapan sesuatu metode dengan latar tertentu, seperti kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan peralatan, kesiapan siswa dan sebagainya. 


Menurut Sanjaya (2010) bahwa  teknik pembelajaran adalah sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. 


Ada beberapa teknik yang perlu dipahami guru dalam pembelajaran misalnya, teknik bertanya, teknik mengelola diskusi, teknik menjelaskan dan lain-lain.

5. Taktik Pembelajaran

Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual (Sanjaya, 2010). 

Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. 


Dalam penyajiannya, guru A cenderung banyak berkeliling kelas dan diselingi dengan humor, sementara guru B  dominan di depan kelas menggunakan presentasi dengan bantuan komputer dan kurang memiliki sense of humor. 


Taktik pembelajaran sangat berpengaruh pada aktivitas peserta didik . Bisa saja guru A dan B menggunakan model, pendekatan dan metode yang sama tapi taktik pasti berbeda sehingga guru A lebih disenangi peserta didik dengan rasa humornya.  

6. Model Pembelajaran

Di dalam Permendikbud No.103 Tahun 2014 dinyatakan bahwa,  model pembelajaran merupakan kerangka konseptual dan operasional pembelajaran yang memiliki nama, ciri, urutan logis, pengaturan, dan budaya. 

Di sisi lain model pembelajaran diartikan sebagai kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu  dan berfungsi sebagai  pedoman dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar (Syaiful Sagala, 2005).  


Para ahli menyusun model pembelajaran berdasarkan pada prinsip-prinsip pendidikan dengan ciri sebagai berikut:

a. Model memiliki  urutan langkah-langkah pembelajaran (syntax)

Suatu model pembelajaran memuat sintaks atau urutan atau tahap-tahap kegiatan belajar yang diistilahkan dengan fase, yang menggambarkan bagaimana praktik model tersebut, misalnya bagaimana memulai dan mengakhiri pelajaran ada tahap-tahapnya. 

b. Model pembelajaran memiliki prinsip-prinsip reaksi (principles of reaction)

Prinsip reaksi menjelaskan bagaimana guru menghargai dan/atau menilai peserta didik serta bagaimana menanggapi apa yang dilakukan oleh peserta didik dalam proses pembelajaran.

c.Didalamnya ada sistem sosial (sosial system)

Sistem sosial menggambarkan bentuk kerjasama guru dan siswa dalam pembelajaran atau peran guru dan peserta didik  dan hubungannya satu sama lain serta jenis-jenis aturan yang harus iterapkan/dilaksanakan.

d. Adanya sistem pendukung (support system)

Sistem pendukung menunjuk pada kondisi yang diperlukan untuk mendukung keterlaksanaan model pembelajaran, termasuk sarana dan prasarana, misalnya alat dan bahan, lingkungan belajar, kesiapan guru dan siswa.

e. Adanya hasil belajar yang diperoleh langsung dan dari luar (instructional dan nurturant effects)

Hasil belajar peserta didik dapat  diperoleh langsung dan  hasil belajar yang diperoleh diluar yang ditetapkan guru. 

Dalam rangka implementasi kurikulum 2013,  ada tujuh model pembelajaran yang dianjurkan diterapkan guru yaitu :

 1. Model Pembelajaran Berbasis  Penemuan (Discovery Based Learning)

 2. Model Pembelajaran Berbasis masalah (Problem Based Learning)

 3. Model Berbasis Proyek (Projec Based Learning)

 4. Model Pembelajaran Dengan Pendekatan Kooperatif (Cooperative Learning)

  a. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 

     
  b. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student  Teams Achievement Divisions) 

  c. Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI


 5. Integrasi Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Kooperatif

 6. Model Pembelajaran Dengan  Pendekatan( Differentiated Instruction)

 7. Model Pembelajaran Dengan Pendekatan Open-Ended

Selain model pembelajaran di atas masih ada model pembelajaran lain yang dapat digunakan guru sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diajarnya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan, strategi, metode, teknik dan taktik pembelajaran terangkai dalam satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah model pembeajaran. 


Maka model pembelajaran merupakan bingkai atau bungkus yang memiliki fase-fase tertentu dan memuat pendekatan, strategi, metode, teknik dan taktik.


Dengan demikian maka akan lebih baik penulisan dalam RPP dimulai dengan urutan : Model pembelajaran, pendekatan, strategi dan metode pembelajaran  atau dimulai dari metode, pendekatan dan model pembelajaran. 


Sedangkan teknik dan taktik pembelajaran tidak perlu dicantumkan dalam RPP  karena sudah terintegrasi/melekat dengan pembawaan/pribadi guru.


Semoga tulisan ini bermanfaat dan membuka ruang diskusi dalam penerapannya.

Bahan bacaan: 

Abimanyu, S. (2008). Strategi pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Depdikbud. (2014). Permendikbud No.103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada 
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Depdikbud.

Dirjen GTK (2016). Model Pembelajaran Matematika . Jakarta Kemendikbud.

Sanjaya, W. (2010).Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.



0 komentar:

Post a Comment