Home » » Gaya Kepemimpinan Yang Efektif Di Sekolah

Gaya Kepemimpinan Yang Efektif Di Sekolah


Gaya kepemimpinan di sekolah terlihat pada pola-pola yang dilakukan dan dikembangkan oleh kepala sekolah dalam berbagai kebijakan sebagai pemimpin, yang meliputi pembinaan terhadap  semua personel sekolah dan pelaksanaan program-program pendidikan di sekolah.
Menurut para ahli tipe dasar kepemimpinan ada tiga yaitu, otoriter, demokratis dan laissez-faire. 

Gaya kepemimpinan otoriter : adalah gaya yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggungjawab dipegang oleh si pemimpin, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah di berikan.

Gaya kepemimpinan Demokratis : adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas dan tanggungjawab para bawahan.

Gaya kepemimpinan laisez-faire: adalah gaya kepemimpinan dimana pemimpin hanya terlibat dalam kapasitas kecil, sedangkan para bawahannya terlibat secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah. 

Lalu muncul pertanyaan gaya kepemimpinan mana yang lebih efektif ?

Perlu diketahui bahwa kepemimpinan itu situasional, artinya suatu tipe kepemimpinan dapat efektif untuk situasi tertentu dan kurang efektif untuk situasi yang lain. Misalnya , dalam situasi darurat seperti perang tipe kepemimpinan otoriter sangat efektif, agar semua terkendali.

Contoh  disekolah misalnya , dalam situasi kebakaran , perkelahian antar pelajar, bencana alam, kepemimpinan otoriter sangat efektif . Lain halnya dalam situasi normal, kepemimpinan otoriter kurang efektif. Maka kepala sekolah sebagai pemimpin harus dapat memahami situasi yang ada di sekolah, termasuk karakteristik bawahan/staf, sehingga dapat menerapkan tipe kepemimpinan yang efektif.

Dari tiga tipe kepemimpinan tersebut  berkembang tipe kepemimpinan lain yaitu kepemimpinan instruktif, konsultatif, partisipatif dan delegatif.

Tipe kepemimpinan diatas dilakukan untuk mempengaruhi, menggerakkan, memberdayakan , mengarahkan dan memberdayakan para bawahan. Secara umum tipe bawahan dapat dikategorikan dalam empat kategori.

Tipe
Kemampuan/Kompetensi
Motivasi kerja
Kepemimpinan
Tipe I
Tinggi
Tinggi
Delegatif
Tipe II
Tinggi
Rendah
Partisipatif
Tipe III
Rendah
Tinggi
Konsultatif
Tipe IV
Rendah
Rendah
Instruktif

Dalam kepemimpinan jika yang dihadapi bawahan  yang memiliki kemampuan tinggi dan motivasi kerja yang tinggi, maka gaya kepemimpinan delegatif yang paling efektif. Dimana kepala sekolah lebih banyak memberikan dukungan dan pendegelasian tugas dan wewenang kepada mereka.

Bawahan  yang memiliki kemampuan kerjanya tinggi, namun motivasi untuk bekerja rendah, maka yang paling efektif adalah gaya kepemimpinan parsitipatif. Dimana kepala sekolah berpatisipasi aktif dalam mendorong/mempengaruhi staf untuk menggunakan kompetensinya secara maksimal.

Bawahan  yang memiliki kemampuan rendah, tapi memiliki motivasi  tinggi untuk bekerja, maka paling tepat jika digunakan gaya kepemimpinan konsultatif. Dalam hal ini kepala sekolah harus banyak memberikan bimbingan sehingga kemampuan staf tersebut dapat bertumbuh secara bertahap.

   Baca: Kepemimpinan Pembelajaran Yang Efektif Di Sekolah 

Bawahan  yang memiliki kemampuan rendah dan motivasi kerjanya juga rendah, maka gaya kepemimpinan yang paling tepat  adalah gaya konstruktif. Dalam hal ini kepala sekolah lebih banyak memberi perintah dan petunjuk yang spesifik serta pengawasan yang lebih ketat pada saat bersangkutan melaksanakan tugasnya.

Agar kepala sekolah berhasil dan efektif dalam melaksanakan kepemimpinan ,
dalam melaksanakan tugasnya perlu  memahami prinsip-prinsip umum kepemimpinan yaitu:  

Ø Konstruktif: kepala sekolah harus mendorong dan membina staf untuk dapat berkembang secara optimal.

Ø  Parsipafif: kepala sekolah mendorong keterlibatan semua pihak yan terkait dalam setiap kegiatan sekolah.

Ø   Kreatif: Kepala sekolah harus aktif mencari gagasan dan cara-cara baru dalam melaksanakan tugasnya.

Ø  Kooperatif, Kepala sekolah hendaknya mementingkan kerjasama dengan semua staf dan pihak terkait dalam melaksanakan setiap kegiatan.

Ø Delegatif : kepala sekolah tidak mungkin memborong semua pekerjaan, perlu melakukan pendelegasian tugas kepada staf sesuai dengan kemampuan atau potensi yang dimiliki staf tersebut.

Ø   Integratif kepala sekolah perlu mengintegerasikan semua kegiatan, hinga mencapai sebuah sinergi dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

Ø  Rasional dan obyektif dalam melaksanakan tugasnya atau bertindak harus mempertimbangkan berdasarkan rasio dan obyektivitas.

Ø  Prakmatis dalam menetapkan aturan atau kebijakan disekolah harus berdasarkan data, kondisi nyata yang dimiliki sekolah.

Ø   Keteladaan: dalam memimpin sekolah kepala sekolah harus dapat memberi contoh keteladanan. 

Ø  Adaftabel dan fleksibel:  kepala sekolah harus dapat beradaptasi dan fleksibel dalam menghadapi situasi baru dan menciptakan situasi  kerja yang memudahkan bawahan untuk beradaptasi.

Selain memahami prinsip di atas agar kepemimpinan di sekolah dapat terlaksana dengan baik maka filofosi ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, dan tut wuri handayani.

Artinya kepala sekolah sebagai pemimpin  harus bisa memberi contoh dalam berbuat sesuatu, kepala sekolah  harus membangkitkan semangat seluruh warga sekolah untuk mengajukan gagasan dan kemudian mewujudkannya, serta kepala sekolah selalu mendorong dan mendukung bawahan untuk tampil menunjukkan kemampuannya.  Semoga.

Bahan Bacaan :

LPPKS .(2011). Modul Latihan Kepemimpinan Calon kepala Sekolah . Surakarta:  LPPKS
Depdikbud.1999. Panduan manajemen Sekolah . Jakarta: Dirjen Dikdasmen

0 komentar:

Post a Comment